Vin Autism, Galeri Lukis untuk Individu Autisma di Surabaya

Rudy Purwono yang merupakan ayah dari Vincent Prijadi Purwono menyulap bangunan yang awalnya merupakan ruko usaha keluarga menjadi galeri lukis buah hatinya. Hal itu dilakukan lantaran kamarnya tak lagi muat menyimpan ratusan karya lukisnya. Hal itu ia lakukan untuk menyampaikan pada dunia bahwa anak dengan autisme bisa produktif dan memiliki kemampuan yang tak kalah dengan anak lainnya.

“Awalnya hanya lantai tiga yang kita pakai untuk galeri. Ternyata kurang. Karyanya semakin banyak. Akhirnya ruko tiga lantai ini jadi full galeri,” ucap Rudy Purwono pada suarasurabaya.net, Selasa (5/7/2022).

Nama Vin Gallery dipilih Rudy sebagai representasi sosok Vincent sebagai inspirasi pendiriannya. Menurutnya Vincent sangat hobi menggambar kereta dan pesawat, sempat bersekolah formal bersama anak-anak normal hingga kelas 8 SMP. Namun, semakin hari Vincent semakin menunjukkan perilaku destruktif sebagai ekspresi penolakannya tentang sistem pembelajaran di sekolah. Menangkap sinyal dari sang anak yang lebih suka melukis ketimbang menghabiskan waktu di sekolah. Rudy mendukung si anak untuk tidak melanjutkan sekolah formal dan akhirnya mendirikan galeri ini.

“Dulu Vincent mudah tantrum dan beberapa kali self harm juga. Tapi ternyata lewat melukis, perilaku ini berkurang dan menghilang dengan sendirinya,” ungkapnya.

Saat ini galeri lukis tersebut bertransformasi menjadi ruang sharing bagi para orang tua. Selain itu, setiap Senin sampai jumat, galeri tersebut menjadi kelas belajar bagi anak-anak autis mengekspresikan karya nya melalui goresan kuas dan kanvas. Dan kanar baiknya, para psikolog juga dihadirkan dalam galeri ini untuk mendampingi anak-anak selama belajar.

Saat ini Vin Autism masih menjadi satu-satunya galeri lukis di Surabaya yang secara khusus menampilkan karya anak-anak autis.