Bahaya Epilepsi Bagi Individu Autisma

Hi parents, apakah kalian pernah kendengar istilah epilepsi?
Yup, epilepsi adalah kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. Nah, hal tersebut bisa saja terjadi pada indovidu autisme. Autisme merupakan gangguan perkembangan otak. Kondisi tersebut mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi seseorang dengan orang lain. Kondisi tersebut akan semakin parah apabila individu autisma menderita epilepsi.

“Autis berkaitan dengan epilepsi. Jadi ada spektrum autis yang juga nanti punya kans untuk timbul epilepsi. Sekitar 60 persen pasien autis itu akan mengalami periode kejang,” tegas dr Heri Subianto., SpBS (K) FINPS Spesialis Bedah Saraf Konsultan Fungsional, Epilepsi dan Bedah Epilepsi di National Hospital Surabaya, kepada Basra, Sabtu (2/4).

Lebih lanjut dikatakan Heri, pada saat kejang maka otak akan mengalami konslet. Jika ada pasien mengalami kejang maka akan mengalami kerusakan otak dimana sekitar 1 juta sel otak mengalami kerusakan.

“Makin sering dia kejang maka akan semakin banyak pula sel otak yang rusak. Nantinya yang terjadi adalah kemampuan belajarnya terganggu, termasuk komunikasinya. Tadinya dia bisa ngomong sedikit-sedikit tapi karena sering kejang jadi diam saja dia. Ibaratnya seperti ini, kita membangun istana pasir kemudian terkena ombak maka rumah pasir akan hancur. Demikian pula halnya dengan anak autis yang sering kejang maka yang dia pelajari selama ini akan hilang terutama kejang yang tidak terkontrol,” jelasnya.

Namun, parents bisa mendeteksi epilepsi melalui pemeriksaan electroencephalography (EEG). Berdasarkan pemeriksaan ini dapat diketahui aktivitas listrik sel saraf otak.

“Anak autis mengalami kejang itu bervariasi makanya sebagai orang tua harus benar-benar memperhatikan kondisi anak. Kalau menemui kondisi anak di luar biasanya segera didiskusikan atau konsultasi dengan dokter. Sehingga nantinya dokter bisa segera mengatasinya. Mengingat kaitan erat antara kejang dan autis, jadi kalau anaknya autis kemudian muncul kejang biar kejangnya itu bisa segera diatasi agar tidak memperparah kondisi autisnya,” tambah Heri.