Apakah Parents pernah merasa bingung dan kesulitan untuk mengetahui apa keinginan anak ketika mereka mengalami tantrum? Nah, sebetulnya tantrum disebabkan oleh ketidakmampuan anak dalam meluapkan perasaan atau emosi yang sedang dirasakan, sehingga membuat Si Kecil menunjukkan gejala menangis kencang, melempar barang, berteriak tidak jelas, hingga berguling di lantai.
Tapi apa sih sebenarnya hal lain yang dapqat memicu peristiwa tantrum pada anak? Dilansir dari beberapa informasi, ternyata salah satunya adalah faktor makanan yang dikonsumsi. Katanya, konsumsi makanan manis bisa menjadi pemicu anak mengalami gejala-gejala tersebut. Hmmm, betul gak ya?
Anak-anak cenderung menyukai makanan yang memiliki rasa manis. Hal ini membuat Si Kecil seringkali berlebihan dalam mengonsumsinya. Nah, pada saat itulah makanan manis disebut bisa memengaruhi perilaku anak, bahkan meningkatkan kemungkinan terjadinya tantrum. Jadi, apakah tantrum pada anak bisa disebabkan oleh konsumsi makanan manis? Jawabannya bisa jadi iya, bisa juga tidak.
Loh kenapa? Karena rasa manis pada makanan atau minuman merupakan hasil dari penambahan glukosa yang jika dikonsumsi secara berlebihan, zat ini dapatmemicu reaksi tubuh yang dikenal dengan istilah sugar rush. Pada kondisi tersebut, anak-anak menjadi lebih rentan mengalami tantrum, sebab efek dari konsumsi gula bisa membuat anak menjadi hiperaktif, mudah berubah mood, serta mengalami kecanduan.
Kecanduan makanan manis adalah hal yang wajar terjadi, terutama pada anak-anak. Saat si kecil sangat menginginkan makanan ini tapi orangtua tidak memberi, mengamuk, dan menangis seringkali dilakukan. Jadi, apakah makanan manis bisa menyebabkan tantrum? Mungkin bisa, tetapi hal ini bukanlah penyebab utamanya. So, kalau tantrum pada anak semakin tidak terkendali, bisa jadi itu adalah tanda dari ada gangguan kesehatan yang dialami. Nah, parents sangat bisa berkonsultasi mengenai hal tersebut ke Yayasan Mandiri Autisma Indonesia. Jangan lupa hubungi kami ya 🙂