Pentingnya Deteksi Dini Autisme pada Anak

Halodoc, Jakarta – Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun, terkadang takdir dapat berkata lain tentang jalan hidupnya. Seorang anak mungkin saja mengidap gangguan sejak lahir, salah satunya adalah autisme. Hal ini membuatnya kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Seorang anak yang mengidap autisme dapat sedikit berbeda dengan anak pada umumnya. Hal tersebut terjadi karena terdapat gangguan perkembangan pada otaknya. Maka dari itu, penting untuk melakukan deteksi dini autisme pada anak agar dapat melakukan langkah tepat ketika hal tersebut terjadi. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk deteksi dini gangguan autisme pada anak!

Cara Deteksi Dini Kelainan Autisme pada Anak

Autisme atau autism spectrum disorder adalah gangguan yang terjadi seumur hidup dan umumnya muncul pada akhir masa bayi hingga awal balita. Kelainan ini ditandai dengan kesulitan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi disebabkan terhambatnya fungsi optimal pada otak. Anak ini juga mempunyai kebutuhan khusus untuk beraktivitas.

Meskipun kesadaran publik terhadap gangguan ini sudah lebih besar, penyebab dan obat yang dapat mengatasi autisme pada anak belum diketahui secara pasti. Selain itu, tidak mudah juga untuk melakukan deteksi dini dengan mudah pada anak yang mengidap gangguan ini. Oleh karena itu, orangtua sulit melakukan intervensi yang efektif untuk mencegah kelainan tersebut menjadi lebih parah.

Dengan mendeteksi dini jika gejala yang timbul pada anak benar-benar disebabkan oleh kelainan autisme, orangtua anak dapat secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara deteksi dini anak yang mengalami autisme. Berikut beberapa cara untuk memastikan anak mengidap autisme atau tidak:

  1. Apakah Anak Bermain secara Imajinatif?

Salah satu cara untuk deteksi dini kelainan autisme pada anak adalah dengan melihatnya bermain. Seorang anak yang mengalami autisme umumnya akan bermain dengan cara yang sama sepanjang waktu karena tidak mempunyai daya imajinasi. Dirinya tidak dapat mengarang berbagai cerita, pura-pura bersuara, hingga bermain peran. Maka dari itu, penting untuk orangtua selalu memperhatikan anaknya saat bermain.

  1. Kesulitan Bermain dengan Anak Seusianya

Umumnya, anak yang mengidap autisme lebih suka bermain sendiri dan menonton anak-anak lainnya dari kejauhan. Dirinya mungkin berjuang keras untuk menyesuaikan diri, tetapi akhirnya hanya ingin memainkan sesuatu yang diinginkannya dengan aturannya sendiri. Maka dari itu, berkumpul dengan orang lain akan menjadi momen yang menyulitkan baginya.

  1. Obsesif dengan Satu Hal

Cara deteksi dini pada anak yang mengalami autisme adalah dengan melihat sifatnya yang sangat obsesif pada satu hal. Dirinya mungkin hanya ingin memainkan satu jenis permainan dan berbicara berulang-ulang tentang topik yang diminatinya. Namun, anak tersebut tetap sulit untuk melakukan percakapan tentang hal lainnya selain sesuatu yang diminatinya.

  1. Sulit Melakukan Kontak Mata dengan Orang Lain

Kesulitan melakukan kontak mata dengan orang lain juga termasuk salah satu cara untuk deteksi dini autisme pada anak. Sering kali anak dengan gangguan ini kesulitan melakukan berbagai gerakan, seperti gerakan deskriptif, gerakan emosional, gerakan instrumental, hingga terbatasnya variasi dari ekspresi wajahnya.

Dengan mengetahui beberapa cara untuk deteksi dini autisme pada anak, diharapkan ibu dapat memastikan kelainan tersebut secara dini. Hal tersebut dilakukan agar ibu dapat melakukan penanganan dini agar gangguan tersebut dapat dicegah perkembangannya. Sehingga, anak ibu akan lebih baik di masa depan.

Sumber : Halodoc